Perbedaan Diakronik dan Sinkronik
Apa perbedaan Diakronik dengan Sinkronik? Apa Pengertian Diakronik? Apa Pengertian Sinkronik? Apa Ciri dan Contoh Diakronik dan Sinkronik? Jika ini pertanyaan kalian, maka simaklah penjelasan kami mengenai Materi Makalah Perbedaan Diakronik dan Sinkronik Lengkap, Pengertian, Ciri Ciri, Contoh, dan Penjelasannya di bawah ini.
Innholdsfortegnelse
Perbedaan Diakronik dan Sinkronik
Sinkronik
Pengertian Sinkronik, secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “synkhronos ” kata tersebut terdiri dari dua kata yaitu Syn dan Khronos yang masing masing memiliki arti, yang mana “Syn” artinya adalah “Dengan” sedangkan “khronos” artinya adalah Waktu/Masa.
Di atas merupakan arti secara bahasa, sedangkan untuk arti Sinkronik adalah ilmu sosial maksudnya yaitu Meluas dalam ruang tetapi memiliki batasan (sempit) dalam waktu.
Adapun metode sinkronik yakni lebih menekankan terhadap struktur, yang artinya meluas dalam ruang. Sinkronik bisa menganalisa sesuatu pada saat tertentu, maka tidak berusaha menarik kesimpulan mengenai hal yang berkenaan dengan perkembangan sebuah peristiwa yang berpengaruh terhadap kondisi saat ini, melainkan hanya menganalisa suatu kondisi saat itu.
Jadi berpikir secara sinkronik itu, yakni seperti halnya kita menganalisa suatu peristiwa pada intinya saja atau hanya menganalisa hal yang pokoknya saja tidak menganalisa peristiwa dari awal.
Contohnya ;
- Menjelaskan mengenai suasana pada saat tragedi pemberontakan G30S / PKI.
Jadi, dengan berpikir menggunakan konsep secara sinkronik kita bisa mempelajari peristiwa bersejarah secara mendetail. Ada pula yang menyebutkan bahwa ilmu sinkronis, merupakan ilmu yang meneliti gejala – gejala yang meluas dalam ruang namun dalam waktu yang terbatas.
Diakronik
Pengertian Diakronik, secara bahasa berasal dari bahasa latin yaitu “Diachronicus” yang terdiri dari dua kata yaitu “Dia” dan “Chronicus” yang mana “Dia” artinya adalah Melalui / Melampaui, sedangkan “Chronicus” artinya adalah Waktu.
Tadi adalah arti secara bahasa, sedangkan untuk arti Diakronik adalah sejarah maksudnya yaitu Memanjang dalam waktu tetapi menyempit dalam ruang .
Berpikir diakronik disebut juga dengan berpikir kronologis (urutan). Berbeda dengan berpikir secara sinkronik, berpikir diakronik yaitu, kita menganalisa sebuah peristiwa dimulai dari awal mula peristiwa tersebut terjadi hingga akhir peristiwa itu sendiri.
Contohnya ;
- Menjelaskan mengenai peristiwa pertempuran 5 hari disemarang mulai dari awal mula bagaimana / mengapa peristiwa itu terjadi hingga akhir.
- Menceritakan kisah hidup seseorang dimulai dari ia dilahirkan sampai dengan saat ini.
Jadi berpikir secara diakronik atau kronologis, kita akan bisa mempelajari proses dari sebuah peristiwa bersejarah.
Kesimpulannya, perbedaan diakronik dan sinkronik yakni sebagai berikut:
Diakronik
- Memanjang dalam waktu tetapi menyempit dalam ruang
- Memahami peristiwa dengan melakukan penelusuran masa lalu
- Lebih mementingkan proses terjadinya suatu peristiwa
Sinkronik
- Meluas dalam ruang tetapi memiliki batasan (sempit) dalam waktu.
- Mementingkan struktur yang terdapat dalam suatu peristiwa
- Memperluas ruang dalam suatu peristiwa
Perbedaan Berpikir Diakronik dengan Sinkronik
Menurut pendapat Galtung, sejarah merupakan ilmu diakronis yang berasal dari kata diachronich; ( dia artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya adalah waktu ). Diakronis artinya memanjang dalam waktu namun terbatas dalam ruang. Sedangkan, Sinkronis artinya meluas dalam ruang namun terbatas dalam waktu.
Berpikir diakronik dalam mempelajari sejarah
Sejarah itu diakronis maksudnya yaitu adalah memanjang dalam waktu, Sejarah mementingkan proses, sejarah tentunya akan membicarakan suatu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu (sesuai dengan kejadian peristiwa) dari waktu A sampai dengan waktu B.
Sejarah berupaya melihat sesuatu dari sudut rentang waktu. Pendekatan diakronis merupakan menganalisis perubahan sesuatu dari waktu ke waktu, yang akan memungkinkan seseorang dalam menilai bagaimana bahwa sebuah perubahan tersebut terjadi sepanjang masa.
Sejarawan tentunya menggunakan pendekatan ini dalam menganalisis dampak perubahan variabel terhadap sesuatu, sehingga memungkinkan sejarawan untuk mendalilkan “MENGAPA” keadaan tertentu lahir dari keadaan sebelumnya / “MENGAPA” keadaan tertentu berkelanjutan atau berkembang.
Contoh :
- Perkembangan Sarekat Islam di Solo, Tahun 1911 s.d 1920
- Revolusi Fisik di Indonesia, Tahun 1945 s.d 1949
- Terjadinya Perang Diponegaro, Tahun 1925 s.d 1930
- Gerakan Zionisme, Tahun 1897 s.d 1948 dan lain-lainnya.
Berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah
Ilmu sosial itu sinkronik (menekankan struktur) artinya yaitu ilmu sosial meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu hal tertentu di saat tertentu, titik tetap pada waktunya.
Ini tidak berusaha membuat kesimpulan mengenai perkembangan peristiwa pada kondisi saat ini, melainkan hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.
Menggunakan pendekatan sinkronis di dalam menggambarkan keadaan ekonomi Indonesia pada waktu tertentu, menganalisis struktur maupun fungsi ekonomi hanya pada saat keadaan tertentu dan pada saat itu. Penelitian arsip memungkinkan seseorang untuk meneliti waktu yang panjang.
Les også : Perbedaan Geologi dan Geografi
Perbedaan Diakronik dan Sinkronik Berdasarkan Cirinya
Ciri-Ciri Diakronik – Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri Diakronik, yaitu diantaranya sebagai berikut :
- Memanjang, dan berdimensi waktu
- Terus bergerak, serta hubungan kuasalitas
- Bersifat naratif, adanya proses dan juga bertransformasi
- Bersifat dinamis
- Menekankan pada proses durasi
- Digunakan dalam ilmu sejarah
Ciri-Ciri Sinkronik Dalam Mempelajari Sejarah – Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri dalalm mempelajari sejarah menggunakan sistem sinkronik, yakni sebagai berikut :
- Menganalisa suatu peristiwa sejarah yang terjadi di masa tertentu.
- Menitikberatkan kajian suatu peristiwa terhadap pola-pola, gejala, dan karakter.
- Bersifat horizontal.
- Tidak mempunyai konsep perbandingan.
- Jangkauan / cakupan kajian lebih sempit.
- Memiliki kajian yang sistematis.
- Memiliki sifat kajian lebih serius dan juga mendalam.
Pengertian Sinkronik, secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “synkhronos ” kata tersebut terdiri dari dua kata yaitu Syn dan Khronos yang masing masing memiliki arti, yang mana “Syn” artinya adalah “Dengan” sedangkan “khronos” artinya adalah Waktu/Masa.
Pengertian Diakronik, secara bahasa berasal dari bahasa latin yaitu “Diachronicus” yang terdiri dari dua kata yaitu “Dia” dan “Chronicus” yang mana “Dia” artinya adalah Melalui / Melampaui, sedangkan “Chronicus” artinya adalah Waktu.
Ciri-Ciri Diakronik – Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri Diakronik, yaitu diantaranya sebagai berikut :
1. Memanjang, dan berdimensi waktu
2. Terus bergerak, serta hubungan kuasalitas
3. Bersifat naratif, adanya proses dan juga bertransformasi
4. Bersifat dinamis
5. Menekankan pada proses durasi
6. Digunakan dalam ilmu sejarah
Ciri-Ciri Sinkronik Dalam Mempelajari Sejarah – Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri dalalm mempelajari sejarah menggunakan sistem sinkronik, yakni sebagai berikut :
1. Menganalisa suatu peristiwa sejarah yang terjadi di masa tertentu.
2. Menitikberatkan kajian suatu peristiwa terhadap pola-pola, gejala, dan karakter.
3. Bersifat horizontal.
4. Tidak mempunyai konsep perbandingan.
5. Jangkauan / cakupan kajian lebih sempit.
6. Memiliki kajian yang sistematis.
7. Memiliki sifat kajian lebih serius dan juga mendalam.
Demikianlah pembahasan kami mengenai Materi Makalah Perbedaan Diakronik dan Sinkronik Lengkap dengan Penjelasannya. Baca juga artikel lainnya 10 Teori Pembentukan Jagat Raya. Semoga bermanfaat.
The post Perbedaan Diakronik dan Sinkronik appeared first on YukSinau.co.id.