Klasifikasi Industri
Klasifikasi Industri Menurut Jenis dan Penjelasannya – Istilah industri sering disebut sebagai semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah bahan mentah atau bahan mentah menjadi produk setengah jadi atau jadi. Mengenai Materi Makalah Penjelasan Klasifikasi Industri Menurut Jenis dan Penjelasannya, simaklah pembahasan nya di bawah ini.
Агуулга
Apa itu Industri?
Istilah industri sering disebut sebagai semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah bahan mentah atau bahan mentah menjadi produk setengah jadi atau jadi.
Menurut definisi ini, istilah industri sering disebut sebagai aktivitas manufaktur. Faktanya, istilah industri sangat luas dan menyangkut semua aktivitas manusia dalam ekonomi produktif dan komersial.
Karena ini adalah ekonomi yang luas, maka jumlah dan jenis industri sangat bervariasi atau berbeda tiap tiap negara atau wilayah.
Pada umumnya, semakin maju tingkat perkembangan industri di suatu negara atau wilayah, semakin besar jumlah dan jenis industri dan semakin kompleks jenis kegiatan dan usaha tersebut.
Metode mengklasifikasikan atau penggolongan industri juga beragam. Namun secara umum, klasifikasi industri didasarkan pada kriteria berdasarkan tenaga kerja, pangsa pasar, bahan baku, modal, atau jenis teknologi yang digunakan.
Selain faktor-faktor ini, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara juga menentukan keragaman industri negara, kebutuhan masyarakat yang lebih besar dan lebih kompleks yang harus dipenuhi, dan jenis industri yang lebih beragam.
Klasifikasi Industri
Berkenaan dengan klasifikasi industri sesuai dengan jenis jenisnya masing-masing, adalah sebagai berikut :
Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku
Setiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada apa yang dihasilkan dari proses industri. Industri dapat dibagi berdasarkan bahan baku yang digunakan, industri dibedakan menjadi :
- Industri Ekstraktif – yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam. Misalnya pertanian, perikanan dan kehutanan.
- Industri non-ekstraktif – yaitu adalah sebuah industri yang mengolah produk dari industri lain. Contohnya seperti, industri kayu lapis, industri tekstil, dan industri pemintalan
- Industri failitatif / tersier – aktivitas industrinya adalah menyediakan layanan untuk kebutuhan orang lain. Misalnya bank, perdagangan, transportasi dan pariwisata.
Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan
Atas dasar sektor produksi yang dihasilkan dapat dibagi menjadi:
- Industri premier, yaitu industri yang memproduksi barang atau benda yang tidak perlu diproses lebih lanjut. Barang atau benda yang diproduksi dapat digunakan secara langsung. Misalnya seperti, industri konveksi, industri tenun, industri makanan & minuman.
- Industri sekunder, yaitu industri di mana barang atau barang diproduksi yang harus diproses lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan. Misalnya, industri pemintalan, industri ban, industri baja dan industri tekstil.
- Industri tersier, yaitu industri, yang hasilnya bukan barang atau benda yang dapat langsung atau tidak langsung dinikmati atau digunakan, tetapi dalam bentuk layanan yang dapat mempromosikan atau membantu kebutuhan masyarakat. Misalnya: industri transportasi, industri perbankan, industri perdagangan, dan industri pariwisata.
Klasifikasi industri berdasarkan pekerjaan
Berdasarkan jumlah karyawan, sektor-sektor tersebut dapat dibagi menjadi bidang-bidang berikut:
- Industri rumahan – mempekerjakan kurang dari empat tenaga pekerja. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, pekerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau manajer industri biasanya adalah anggota rumah tangga atau anggota keluarga. Misalnya, industri tenun, industri kerajinan, industri tempe / tahu dan industri makanan ringan.
- Industri kecil – merupakan industri yang tenaga kerjanya sekitar 5-9 orang. Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relatif kecil, yang berasal dari tenaga kerja, atau yang masih memiliki hubungan relatif. Misalnya, industri genteng, industri batu bata dan industri pengolahan rotan.
- Industri menengah – yaitu industri dengan sekitar 20 hingga 99 karyawan. Karakteristik industri menengah adalah bahwa ia memiliki modal yang cukup, bahwa tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu dan bahwa manajer perusahaan memiliki keterampilan manajemen tertentu. Contohnyaseperti industri konveksi, industri keramik, dan juga industri bordir.
- Industri besar – yaitu adalah sebuah industri yang jumlah karyawan ada tenaga pekerja nya lebih dari 100 karyawan. Ciri khas industri besar adalah bahwa ia memiliki sejumlah besar modal yang diperoleh secara kolektif dalam bentuk kepemilikan saham, bahwa tenaga kerja memiliki keterampilan khusus, dan bahwa para pemimpin bisnis dipilih melalui tes kemampuan dan kelayakan (kebugaran dan profesi) ). Misalnya, industri tekstil, industri otomotif, industri baja dan industri pesawat terbang.
Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku
Berdasarkan bahan baku/bahan mentah yang digunakan, sektor dapat dibagi menjadi:
- Industri pertanian, industri mengolah bahan baku yang asalnya dari kegiatan pertanian. Misalnya, industri minyak nabati, industri gula, industri kopi, industri teh dan industri makanan.
- Industri pertambangan, industri mengolah bahan baku yang asalnya dari produk pertambangan. Misalnya industri yang mengolah bahan baku yang berasal dari produk pertambangan. Misalnya: industri baja, industri semen, industri serat sintetis, dan industri BBM
- Industri jasa, yaitu industri yang memproses jasa yang membebaskan dan meringankan beban bagi masyarakat, dan juga sangat menguntungkan, misalnya: industri ritel, pariwisata, perbankan, transportasi, seni & hiburan.
Klasifikasi industri berdasarkan lokasi unit usaha
Keberadaan suatu industri secara signifikan menentukan tujuan atau spesifikasi kegiatan industri. Tergantung pada lokasi bisnis, industri dapat dibagi menjadi:
- Industri yang berorientasi pasar (market-oriented industry), industri yang mendekati wilayah penjualan konsumen.
- Industri yang berorientasi pada pengolahan (Supply oriented), adalah industri yang berfokus pada area dengan konsentrasi populasi tinggi, terutama di area di mana banyak pekerja dipekerjakan tetapi tidak memiliki pelatihan.
- Industri pengolahan (Supply oriented industry), industri zaitun yang berlokasi dekat atau di tempat pemrosesan. Industri yang berlokasi dekat atau di lokasi pemrosesan. Misalnya, industri semen di Palimanan Cirebon (dekat batu kapur), industri pupuk di Palembang (dekat sumber Pospat dan amoniak) dan industri bahan bakar di Balongan Indramayu (dengan kilang minyak).
- Industri yang tidak terikat dengan persyaratan lain (Footlose industry), yaitu industri yang tidak terikat oleh kondisi di atas dapat didirikan di mana-mana, karena komoditas, tenaga kerja dan pasar sangat luas dan di mana-mana. Misalnya, industri elektronik, industri elektronik, industri otomotif dan industri transportasi.
Klasifikasi industri berdasarkan barang yang dibuat
Atas dasar barang yang diproduksi, sektor dapat dibagi menjadi:
- Industri berat, yaitu industri yang memproduksi mesin atau peralatan produksi lainnya. Misalnya: teknik mesin dan industri percetakan.
- Industri ringan, yaitu industri yang memproduksi produk jadi untuk konsumsi. Misalnya, industri farmasi, industri makanan, dan industri minuman.
Baca Juga : Konsep Wilayah dan Perwilayahan
Klasifikasi industri berdasarkan dengan proses produksi
Berdasarkan proses produksi, sektor dapat dibagi menjadi:
- Industri hulu, di mana hanya bahan baku diproses menjadi produk setengah jadi, hanya memasok bahan baku untuk kegiatan industri lainnya. Contohnya seperti : industri aluminium, industri kayu lapis, industri pemintalan dan industri baja.
- Industri hilir, yaitu adalah sebuah industri yang mengolah produk setengah jadi menjadi produk jadi sehingga barang yang diproduksi dapat digunakan atau dinikmati langsung oleh konsumen. Misalnya, industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif dan industri furnitur.
Klasifikasi industri berdasarkan modal yang digunakan
Atas dasar sektor modal yang diinvestasikan dapat dibagi menjadi:
- Industri Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), yaitu industri yang menerima modal (domestik) dari pemerintah atau pengusaha nasional. Contohnya seperti industri pariwisata, industri kerajinan dan industri makanan maupun minuman.
- Industri penanaman modal asing (PMA), yaitu sektor-sektor yang modalnya berasal dari investasi asing. Misalnya, industri komunikasi, industri minyak dan industri pertambangan.
- Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang modalnya berasal dari kolaborasi antara PMDN dan PMA. Misalnya, industri otomotif, industri transportasi dan industri kertas.
Klasifikasi Industri Berdasarkan Topik Manajemen
Berdasarkan pada topik manajemen, sektor dapat dibagi menjadi:
- Industri rakyat, industri yang dikelola sekaligus dioperasikan oleh manusia, misalnya industri mebel, industri makanan ringan dan industri kerajinan.
- Industri negara, industri yang dikelola oleh Negara dan dimiliki oleh Negara dan dikenal sebagai BUMN; Industri kertas, industri pupuk, industri baja, industri pertambangan, industri minyak dan industri transportasi.
Klasifikasi industri berdasarkan cara pengorganisasian
Cara Mengorganisir Suatu industri dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti: Modal, tenaga kerja, produk yang dihasilkan, dan pemasaran. Bergantung pada organisasi, sektor dapat dibagi menjadi:
- Industri kecil, yaitu industri dengan karakteristik: modal yang relatif rendah, teknologi sederhana, pekerja dengan kurang dari 10 karyawan biasanya berasal dari keluarga, produknya masih sederhana dan lokasi pemasarannya masih terbatas (skala lokal). Misalnya industri kerajinan dan makanan ringan.
- Industri menengah, yaitu industri dengan karakteristik: modal yang relatif besar, teknologi maju dengan baik tetapi masih terbatas, tenaga kerja antara 10 Тэгээд 200 orang, pekerja sementara dan pemasaran yang relatif lebih luas (skala regional), misalnya: industri bordir, industri sepatu dan mainan anak-anak industri.
- Industri besar, yaitu industri dengan karakteristik: modal sangat besar, teknologi canggih dan modern, organisasi terorganisir, sejumlah besar pekerja dan pekerja terampil. Pemasaran nasional atau internasional. Misalnya: Industri elektronik, industri transportasi, industri alat perang, dan juga industri otomotif.
Baca Juga : Materi Sumber Daya Manusia
Klasifikasi industri berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian
Selain klasifikasi industri yang disebutkan di atas, ada juga klasifikasi industri berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian No. 19 / M / I / 1986 dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan. Klasifikasi ini adalah sebagai berikut:
- Industri Kimia Dasar (IKD), adalah industri yang membutuhkan: modal, keahlian, dan penerapan teknologi canggih. Industri-industri berikut milik Grup IKD:
- Industri kimia organik, contohnya : industri bahan peledak dan kimia tekstil.
- Industri kimia anorganik, contohnya seperti: industri semen, industri asam sulfat dan industri kaca.
- Industri agrokimia, contohnya seperti : industri pestisida, dan industri pupuk kimia.
- Industri selulosa & karet, contohnya: industri pulp, industri kertas, dan industri ban.
- Industri Logam Dasar dan Mesin Elektronik (IMELDE), adalah industri yang mengolah bahan baku logam menjadi mesin berat atau teknik mesin dan perakitan. Industri-industri ini meliputi:
- Pembuatan mesin dan peralatan pertanian, misalnya: mesin traktor, mesin bensin dan mesin pompa.
- Industri mesin / konstruksi berat, misalnya: penghancur batu, buldoser, excavator dan motor grader.
- Industri alat mesin, misalnya: mesin bubut, bor, mesin gergaji dan mesin press.
- Industri elektronik, contohnya: televisi, komputer, dan radio.
- Industri mesin listrik, contohnya: generator dan transformator daya
- Industri kereta api, contohnya: gerbong dan lokomotif.
- Industri otomotif (industri otomotif), misalnya: mobil, motor dan komponen otomotif.
- Industri penerbangan misalnya: pesawat terbang dan helikopter.
- Industri logam dan produk dasar, misalnya industri baja, industri aluminium dan industri tembaga.
- Industri perkapalan, misalnya: pembuatan kapal dan perbaikan kapal.
- Mesin dan peralatan manufaktur, misalnya: mesin produksi, peralatan manufaktur, blower, dan konstruksi.
- Aneka industri (AI), adalah industri yang tujuannya adalah untuk memproduksi berbagai jenis barang untuk kebutuhan sehari-hari. Industri-industri ini meliputi:
- Industri tekstil, misalnya: benang, kain dan pakaian.
- Industri listrik dan logam, misalnya: kipas angin, lemari es dan mesin jahit, televisi dan radio.
- Industri kimia, misalnya: sabun, pasta gigi, sampho, tinta, plastik, obat-obatan dan pipa.
- Industri makanan, misalnya: minyak goreng, tepung, gula, teh, kopi, garam dan makanan kemasan.
- Industri konstruksi dan material umum, misalnya: kayu gergajian, kayu lapis, dan marmer.
- Industri kecil (IK), adalah industri relokasi dengan jumlah karyawan yang rendah dan teknologi sederhana. Biasanya disebut sebagai industri rumah tangga, misalnya: industri kerajinan, industri peralatan rumah tangga dan furnitur lantai (periuk).
- Industri pariwisata, adalah industri yang menghasilkan nilai ekonomi melalui kegiatan pariwisata. Bentuknya bisa: wisata seni dan budaya (misalnya: acara seni dan budaya), pariwisata pendidikan (misalnya: peninggalan, arsitektur, instrumen pengamatan alam dan museum geologi), wisata alam (misalnya: pemandangan alam di pantai, pegunungan , perkebunan dan kehutanan) dan pariwisata kota (misalnya, mengunjungi pusat pemerintahan, pusat perbelanjaan, area perbelanjaan, restoran, hotel, dan tempat hiburan).
Istilah industri sering disebut sebagai semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah bahan mentah atau bahan mentah menjadi produk setengah jadi atau jadi.
Menurut definisi ini, istilah industri sering disebut sebagai aktivitas manufaktur. Faktanya, istilah industri sangat luas dan menyangkut semua aktivitas manusia dalam ekonomi produktif dan komersial.
Selain klasifikasi industri yang disebutkan di atas, ada juga klasifikasi industri berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian No. 19 / M / I / 1986 dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan. Klasifikasi ini adalah sebagai berikut:
1. Industri Kimia Dasar (IKD)
2. Industri Logam Dasar dan Mesin Elektronik (IMELDE)
3. Aneka industri (AI)
4. Industri kecil (IK)
5. Industri pariwisata,
Industri kecil, yaitu industri dengan karakteristik: modal yang relatif rendah, teknologi sederhana, pekerja dengan kurang dari 10 karyawan biasanya berasal dari keluarga, produknya masih sederhana dan lokasi pemasarannya masih terbatas (skala lokal). Misalnya industri kerajinan dan makanan ringan.
Industri menengah, yaitu industri dengan karakteristik: modal yang relatif besar, teknologi maju dengan baik tetapi masih terbatas, tenaga kerja antara 10 Тэгээд 200 orang, pekerja sementara dan pemasaran yang relatif lebih luas (skala regional), misalnya: industri bordir, industri sepatu dan mainan anak-anak industri.
Industri besar, yaitu industri dengan karakteristik: modal sangat besar, teknologi canggih dan modern, organisasi terorganisir, sejumlah besar pekerja dan pekerja terampil. Pemasaran nasional atau internasional. Misalnya: Industri elektronik, industri otomotif, industri transportasi, dan industri alat perang.
Demikianlah pembahasan kami mengenai Materi Makalah Klasifikasi Industri Menurut Jenis dan Penjelasannya Lengkap. Baca juga Peta Indonesia Lengkap. terima kasih telah berkunjung semoga bermanfaat.
The post Klasifikasi Industri appeared first on YukSinau.co.id.