Fenomena Biosfer
Fenomena Biosfer – Apa itu Biosfer? Apa itu Fenomena Biosfer? Fenomena biosfer merupakan kejadian atau terjadinya sesuatu hal di muka bumi yang berkaitan dengan organisme atau makhluk hidup. Lebih lengkapnya simaklah penjelasan kami mengenai Materi Makalah Fenomena Biosfer, Pengertian, Faktor, Dampak, dan Contoh di bawah ini.
Ripanga Ihirangi
Apa itu Biosfer?
Secara etimologi, Biosfer terdiri dari dua kata yakni berasal dari katabios yang artinya hidup dansphaira/sphere yang berarti lapisan atau bagian dari kulit bumi, air, dan atmosfer tempat ditemukannya kehidupan organisme manusia, tumbuhan, kararehe, dan mikroba/mikroorganisme.
Jadi, biosfer adalah lapisan yang merupakan tempat tinggal makhluk hidup ataupun seluruh ruang hidup yang ditempati oleh organisme.
Haunga tera, Biosfer merupakan bagian luar planet Bumi, yang mencakup daratan, air, dan udara yang memungkinkan kehidupan maupun proses biotik berlangsung
Fenomena Biosfer
Fenomena biosfer merupakan kejadian atau terjadinya sesuatu hal di muka bumi yang berkaitan dengan organisme atau makhluk hidup (yang meliputi tumbuhan, kararehe, dan mikroorganisme).
Fenomena biosfer sendiri berbeda di setiap tempat, yang mana hal ini tergantung dari beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian itu sendiri.
Seperti yang kita tahu bahwa tidak semua tempat yang ada di Bumi ini mampu di isi atau dijadikan tempat tinggal oleh makhluk hidup.
Keberadaan makhluk hidup masih akan bisa ditemukan di kedalaman ±9 km sampai dengan ketinggian 8 km di atas permukaan laut. Lebih dari itu, tidak akan ditemukan makhluk hidup yang tinggal atau mampu hidup di lingkungan tersebut.
Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan, ke depannya akan ditemukan makhluk hidup yang mampu bertahan hidup lebih dari batasan biosfer tersebut.
Faktor yang Mempengaruhi Kehidupan
Salah satu fenomena biosfer tersebut yaitu persebaran flora dan fauna yang terjadi secara tidak merata. Mengapa persebaran ini terjadi secara tidak merata? tentunya disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut, berikut ini adalah faktor-faktor tersebut :
- Perbedaan Iklim – iklim yang berbeda-beda menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi macam macam jenis tumbuhan dan juga hewan. Contoh, suhu yang tinggi atau rendah, udara yang basah atau curah hujan, kering, dan angin.
- Perbedaan kondisi tanah – Tekstur tanah, humus, kandungan udara, kandungan mineral, air tanah, serta tingkat kelembapan tanah.
- Tinggi rendahnya permukaan bumi – Sebab dari tinggi rendah tersebut sehinngga ada yang wilayah yang tidak bisa di jangkau oleh sinar matahari.
- Kegiatan manusia – Aktivitas manusia dalam mengubah struktur / relief bumi. Contoh, penebangan hutan, perburuan satwa, hutan yang dijadikan lahan pertanian, dan masih banyak lagi.
Pānuihia hoki : Manfaat Lingkungan Hidup
Contoh Fenomena Biosfer
Persebaran Flora Dan Fauna yang Tidak Merata
Persebaran Flora dan Fauna, contoh sederhana adalah Komodo, yang hanya dapat ditemukan di Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur. Kita tidak dapat menjumpai komodo di tempat lain di belahan bumi karena ini adalah tempat atau habitat yang tepat untuk komodo.
Contoh lain adalah beruang kutub, yang hanya akan kita temukan di lingkungan yang tertutup es sepanjang tahun .
Tidak hanya fauna, tetapi juga flora juga dapat menyebar secara tidak merata, misalnya budidaya rumput laut, yang hanya akan dilakukan di wilayah pantai yang tidak berombak besar.
Dan juga tumbuhan paku – pakuan dan tanaman lumut yang hanya bisa tumbuh di lingkungan yang memiliki suhu tidak terlalu tinggi.
Perbedaan Konsumsi Bahan Pangan
Di Indonesia, kebanyakan orang mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok. Heoi ano, di beberapa daerah di Indonesia timur makanan pokok adalah dalam bentuk jagung atau sagu. Ini dipengaruhi oleh ketersediaan bahan pokok dan pertumbuhan di lingkungan itu sendiri.
Kerusakan Flora Dan Fauna
Tidak mengherankan, dalam beberapa tahun terakhir, kerusakan flora dan fauna meningkat. Sebagai contoh, perburuan gading gajah menyebabkan populasi gajah semakin berkurang.
Tidak hanya itu, sampah di laut juga berperan dalam merusak flora dan fauna laut. Penggunaan bom & pukat menyebabkan kerusakan terumbu karang. Seperti yang kita ketahui, ada berbagai jenis ikan di terumbu karang, yang tentunya akan mati.
Haunga tera, kerusakan flora dan fauna akan menjadi awal punahnya flora dan fauna yang ada. Kepunahan tersebut disebabkan oleh faktor berikut ini:
- Luas lahan terus menurun
- Banyaknya lahan yang rusak
- Eksploitasi/penebangan besar-besaran
- Penggunaan teknologi yang tidak sesuai dengan kondisi alam atau lingkungan
- Penggunaan pestisida yang berlebihan
- Perburuan liar yang dilakukan dengan tidak terkendali
- Polusi (sampah dan limbah industri)
Jika ini terus berlanjut, ada kemungkinan akan mempengaruhi kehidupan manusia. Bisa kita bayangkan, jika manusia kekurangan pahan pangan.
Berkurangnya Luas Lahan
Di wilayah pedesaan kita masih dapat melihat lahan-lahan yang luas. Tetapi jika kita pergi ke daerah perkotaan, mencari lahan yang luas membentang akan sangat sulit.
Kalaupun ada ukuran yang pasti kecil dan sempit. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi luas lahan, yaitu:
- Semakin besar populasi, semakin sedikit lahan yang ada untuk bercocok tanam. Tidak hanya itu, hewan juga terpengaruh dan terancam kehilangan habitatnya.
- Jumlah manusia yang terus bertambah. Setiap tahun, tingkat kelahiran di dunia ini terus meningkat. Peningkatan ini mempengaruhi ketersediaan lahan yang ada. Semakin tinggi total populasi, semakin sedikit lahan yang tersedia.
- Konstruksi bangunan dan pabrik. Ketika populasi manusia semakin bertambah, mereka tentunya akan berpikir untuk meningkatkan standar hidup mereka. Salah satunya adalah pembangunan pabrik dan bangunan, yang mana pembangunan tersebut biasanya menggunakan area pertanian besar. Karena itu, tidak jarang banyak tanaman dan hewan yang tinggal di area tersebut ikut musnah.
Pānuihia hoki : Persebaran Fauna di Dunia
Dampak Akibat Kerusakan
Setelah kerusakan dan pengurangan lahan-lahan yang kosong, muncul masalah baru, yaitu dampak yang muncul di kemudian hari. Saat ini banyak peristiwa telah terjadi sebagai akibat dari kerusakan ekosistem. Sebagai contoh:
- Bencana alam berupa tanah longsor dan banjir bandang di daerah perbukitan atau pegunungan karena deforestasi atau eksploitasi yang tidak terkendali.
- Kepunahan fauna dan flora karena hilangnya habitat yang mereka tinggali.
- Jika hal tersebut terjadi tentunya akan mempengaruhi aspek-aspek lain, seperti berkurangnya ketersediaan makanan untuk manusia dan hewan dan hilangnya mata pencaharian bagi petani.
Secara etimologi, Biosfer terdiri dari dua kata yakni berasal dari katabios yang artinya hidup dansphaira /sphere yang berarti lapisan atau bagian dari kulit bumi, air, dan atmosfer tempat ditemukannya kehidupan organisme manusia, tumbuhan, kararehe, dan mikroba/mikroorganisme.
Jadi, biosfer adalah lapisan yang merupakan tempat tinggal makhluk hidup ataupun seluruh ruang hidup yang ditempati oleh organisme.
Haunga tera, Biosfer merupakan bagian luar planet Bumi, yang mencakup daratan, air, dan udara yang memungkinkan kehidupan maupun proses biotik berlangsung
Perbedaan Iklim – iklim yang berbeda-beda menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi macam macam jenis tumbuhan dan juga hewan. Contoh, suhu yang tinggi atau rendah, udara yang basah atau curah hujan, kering, dan angin.
Perbedaan kondisi tanah – Tekstur tanah, humus, kandungan udara, kandungan mineral, air tanah, serta tingkat kelembapan tanah.
Tinggi rendahnya permukaan bumi – Sebab dari tinggi rendah tersebut sehinngga ada yang wilayah yang tidak bisa di jangkau oleh sinar matahari.
Kegiatan manusia – Aktivitas manusia dalam mengubah struktur / relief bumi. Contoh, penebangan hutan, perburuan satwa, hutan yang dijadikan lahan pertanian, dan masih banyak lagi.
Koia ta matou whakamaramatanga mo te Mea Fenomena Biosfer. Pānuitia hoki Konsep Wilayah dan Perwilayahan. Semoga bermanfaat.
The post Fenomena Biosfer appeared first on YukSinau.co.id.