Alat Ukur Listrik
Alat Ukur Listrik – Alat ukur listrik merupakan alat yang di pakai untuk mengukur, beda potensial pada listrik, hambatan listrik, daya listrik, dan kuat arus listrik. Alat ukur listrik terbagi menjadi dua jenis yaitu berupa alat ukur yang digital dan alat ukur yang analog.
Pada kesempatan kali ini YukSinau.co.id akan membahas tentang jenis-jenis alat ukur serta kegunaaanya secara lengkap dan detail. Mari simak penjelasannya berikut ini.
Ripanga Ihirangi
Voltmeter
Voltmeter merupakan alat yang mempunyai fungsi untuk mengukur suatu tegangan listrik. Voltmeter sendiri terdiri dari tiga lempeng tembaga yang dipasang di sebuah bakelite yang telah di rangkai pada sebuah tabung yang tranpsaran seperti plastik atau kaca.
Setiap lempengan pada voltmeter mempunyai fungsi yang berbeda-beda pada setiap lapisan. Lempengan terluar berperan sebagai anoda,. Lempengan yang ada di tengah berperan sebagai katoda. Pada umumnya tabung voltmeter memiliki ukuran 15 x 10 cm (tinggi x diameter).
Jika ditambah dengan alat multiplier maka akan bisa meningkatkan kemampuan pengukran dari alat voltmeter akan berkali-kali lipat. Interaksi antar kuat arus dan antar medan akan menimbulkan gaya magnetik. Gaya magnetik tersebut akan dapat mempengaruhi jarum alat pengukur tersebut akan begerak saat adanya arus listrik.
Jika semakin besar arus listrik yang mengalir maka akan semakin besar juga penyimpangan jarum yang terjadi. Untuk membuat voltmeter dapat mennggunakan galvanometer dan dengan menggunakan sebuah hambatan eksternal (Rx) yang akan di pasang dengan cara seri.
Tujuan dari pemasangan hambatan Rx adalah untuk dapat meningkatkan batas ukur dari galvanometer tersebut, sehingga bisa digunakan untuk mnegukur tegangan yang jauh lebih besar dari nilai standar yanng ada.
Untuk menggunkanan voltmeter harus di hubungkan secara pararel dengan komponen yang akan kita ukur beda potensial nya. Untuk memasang voltmeter kita tidak perlu memotong rangkaian seperti untuk memasang ampermeter.
Untuk menggunakannya hanya cukup memperhatikan ujung komponen mana yang memiliki beda potensial yang lebih besar. Ujung yang memiliki beda potensial yang lebih besar akan dihubungkan pada terminal positif voltmeter ( kadang ditandai dengan tanda “+” atau di berikan warna merah).
Sedangkan pada ujung lainnya akan dihubungkan dengan terminal yang negatif (kadang di tandai dengan tanda “-” atau diberikan warna hitam). Untuk dapat menngetahui nilai tegangan yang ada maka dapat menggunakan rumus berikut ini.
Ohmmeter
Ohmmeter merupakan alat yang dipakai untuk mengukur suatu hambatan listrik yang mana suatu daya yang dapat menahan aliran listrik dalam konduktor. Ohmmeter juga menggunakan galvanometer untuk dapat melihat berapa besarnya arus listrik yang akan di kalibrasi dalam satuan ohm.
Untuk membaca nilai dati tahan yang ada pada alat ukur ohmmeter sangat mudah. Kita hanya perlu mmperhatikan berapa nilai yang muncul pada alat itu dan ditunjukkan oleh jarum penunjuk, lalu dikalikan dengan nilai skala dari saklar pemilih.
Untuk mencari nilai nya kkita dapat mengalikan nilai pda sekala dan sakelar pemilih. Dimisalkan jika jarum menunjukkan angka 30 dan sekala pengali yang telah kita pilih sebelumnya dengan saklar pemilih adalah 100, maka dapat kita hitung nilai tahanan tersebut adalah 3000ohm atau 2Kohm.
Amperemeter
Amperemeter merupakan alat yang sering di gunakan untuk mengukur suatu arus listrik. Ampermeter bisa dibuat dari sususan mikroampermeter yang mempunyai fungsi untuk mendeteksi arus arus pada rangkaian, baik arus kecil maupun arus yg besar, pada arus besar ditambahkan hambatan eksternal.
Pemasngan hambatan eksternal bertujuan guna meningkatkan suatu bats ukur dari ampermeter supaya bisa mengukur kuat arus yang besarnya melebihi batas nilai standarnya. Ampermeter bekerja dengan menerapkan gaya lorentz dan gaya magnetis.
Kuat arus yang mengalir pada kumparan yang dikelilingi dengan mmedan magnet akan menimbulkan suatu gaya yang disebut dengan gaya lorentz. Gaya tersebut bisa menggerakkan jarum dari ampermeter. Jika semakin besar arus yang mengalir maka akan semakin besar simpangan yang terjadi.
Untuk mengggunakan ampermeter maka kita harus menghubungkan nya secara seri dengan komponen yang akan kita ukur kuat arus nya. Apabila kita menggunakan ampermeter yang analog maka kita harus berhati-hati.
Arus listrik posotif akan masuk ke dalam terminal yang positif (akan diberi tanda “+” atau tanda berwarna merah) dan keluar dari ampermeter melewati terminal yang negatif ( akan diberi tadna “-” atau tanda berwarna hitam). Apabila dihubungkan dengn polaritas yang terbalik, maka jarum penunjuk akan menyimpang secara berlawanan arah.
Hal ini isa mengakibatkan jarum penunjuk tersebut akan membentur sisi tanda nol dengan gaya yang lumayan besar hingga bisa merusak ampermeter tersebut. Tetapi jika kita mengukur kuat arus dengan menggunakan ampermeter digital maka tidak perlu khawatir.
Ampermeter digital mempunyai polaritas yang otomatis (autopolarity). Dengan adanya polaritas otomatis maka akan menghasilkan keluaran nilai yang benar walaupun kita menghubungkan polaritasnya dengan cara yang terbalik.
Hal terpenting yang perlu di perhatikan ketika kita memasang ampermeter secara seri dengan komponen yang akan kita ukur maka kuat arusnya merupakan rangkaian yang harus di potong.
Lalu ujung-ujung potongan yang memiliki potensial yang lebih tinggi harus dihubungkan dengan terminal yang positif. Dan ujung ptongan yang memiliki potensial lebih rendah dihubungkan dengan terminal yang negatif.
Kemudian ujung-ujung potongannya dihubungkan ke terminal-terminal amperemeter dengan polaritas yang benar. Ujung potongan yang potensialnya lebih tinggi harus di hubungkan ke terminal positif, sedangkan ujung potongan yang potensialnya lebih rendah harus di hubungkan ke terminal negatif.
Untuk mengetahui kuat arus yang terukur pada ampermeter bisa menggunakan rumus sebgai berikut.
Oscilloscope/ Oskiloskop
Oscilloscope/ Oskiloskop merupakan suatu alat ukur elektronika yang digunakan untuk memproyeksikan bentuk sinyal listrik supaya bisa dipelajari dan dilihat. Alat ini dilengkapi dengan sebuah tabung sinar katoda. Peranti pemancar akan memproyeksikan sorotan elektron pada layar tabung sinar katoda.
Sorotan elektron tersebut akan membekas pada layar oscilloscope. Pada surau rangkaian khusus dalam oskiloskop akan mengakibatkan dorotan bergerak secra berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan tersebut mengakibatkan bentuk sinyal yang kontinyu dan dapat di pelajari. Sama halnya dengan penggambaran di layar tv.
Oskiloskop terdiri dari tabung vakum dengan sebuah katoda ( elektroda negatif) di suau sisi yang menghasilkan pancaran elektron dan pada sebuah anoda (elektroda positif) untuk menambah keccepatan gerakannya sehingga jatuhnya akan tertuju pada layar tabung.
Susunan itu dinamakan dengan elektron gun. Elektron-elektron disebut dengan pancaran sinar katoda karena mereka dibangkitkan oleh katoda, hal tersebut menyebabkan oskiloskop dinamai dengan catode ray oscilloscope (CRO).
Galvanometer
Galvanometer merupakkan suatu alat ukur listrik yang dipakai untuk mengukur beda potensial dan kuat arus listrik yang relatif lebih kecil. Galvanometer tidak bisa dipakai untuk mengukur beda potensial ataupun kuat arus listrik yang besar, dikarenakan kompine-komponen yang ada pda galvanometer tidak mendukung.
Galvanometer dapat dipakai untuk mengukur beda potensial ataupun kuat arus yang besar, apabila pada galvanometer dipasang sutau hambatan eksternal atau pada voltmeter sering disebut dengan hambatan depan dan pada ampermeter disebut dengan hambatan shunt.
Wattjam
Wattjam/ watthour merupakan alat ukur dari energi listrik. Watthour atau kilowatt-jam (kWh) adalah alat ukur yang banyak terpasanag pada setiap rumah. Kebanyakan orang seringkali salah untuk memahami dan mengira kalau alata ukur yang terpasang pada setiap rumah adalah alat ukur alat ukur untik daya listrik.
Angka penunjuk pada watthour juga menyatakan nilai dari energi listrik yang telah dipakai dalam kurun waktu tertentu.
Multitester
Multitester merupakan alat yang digunakan untuk mengukur hambatan, tegangan listrik, dan arus listrik. Maka karena hal tersebut multitester sering kali disebut dengan AVO-meter (Ampere,Volt dan Ohm). Terdapat daua kategori multitester, yaitu multitester analaog dan multitester digital.
Multitester digital adalah multitester yang terbaru dan hasil engukurannya lebih akurat dibandingkan dengan multitester analaog. Masing-masing jenis multitester bisa digunakan untuk mengukur arus DC maupun AC.
Megger
Megger adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik ataupun instalasi-instalasi, output yang dihasilkan dari alat ukur tersebut pada umumnya berupa tegangan tinggi dengan arus tinggi yang searah.
Megger banyak sekali dipakai petugas untuk mengukur tahanan isolasi antara lain:
- Kabel yang mempunyai tegangan tinggi.
- Kabel dengan tegangan rendah
- Kabel instalasi yang ada di rumah-rumah.
- Dan alat-alat listrik lainnya.
Wattmeter
Wattmeter merupakan alat untuk mengukur daya listrik. Sebenarnya wattmeter merupakan gabungan dari bebrapa alat ukur listrik dengan alata untuk mengukur tegangan listrik. Tetapi dirancang sedemikian rupa hingga dapat menunjukkan nilai dari daya listrik yang dipakai.
Demikianlah pembahasan kami tentang Alat Ukur Listrik, semoga dapat bermanfaat sebagai bahan pembelajaran fisika. Untuk mengetahui materi fisika lainnya kunjungi artikel dibawah ini.
Ētahi atu Tuhinga :
- Hukum Gauss
- Hukum Lenz
- Ngaru hiko
- Radiasi Benda Hitam
- Rumus Energi Potensial
- Tika Hiko Naianei
- Mārō
- Hukum-Hukum tentang Gas
The post Alat Ukur Listrik appeared first on YukSinau.co.id.