Konsep Wilayah dan Perwilayahan
Apa itu konsep wilayah dan perwilayahan? Apa itu wilayah formal dan wilayah fungsioanal? Apa manfaat wilayah? Nah, jika ini yang menjadi pertanyaan sobat Yuksinau.co.id, maka simaklah penjelasan kami mengenai Materi Konsep Wilayah dan Perwilayahan lengkap di bawah ini.
ສາລະບານ
Pengertian Wilayah
Menurut Taylor, suatu wilayah adalah bagian dari permukaan bumi yang berbeda dan ditandai oleh sifat-sifat lainnya.
Menurut Keputusan Pemerintah No 47 tahun 1997 tentang Perencanaan Tata Ruang Nasional, suatu daerah adalah entitas geografis dengan semua elemen terkait, yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan / atau fungsional.
Dapat disimpulkan bahwa suatu wilayah adalah area pada permukaan bumi yang dibatasi dengan penampilan/kenampakan tertentu yang unik serta membedakan wilayah itu sendiri dari wilayah yang lain. Sebagai contoh, wilayah hutan berbeda dari daerah pertanian, daerah perkotaan berbeda dari daerah pedesaan.
Pembagian Wilayah
a. Wilayah Formal / Uniform Region
Wilayah yang ditandai oleh tingkat keseragaman atau homogenitas. Misalnya berdasarkan kriteria fisik atau alami serta kriteria sosial budaya.
- Wilayah formal (unifrom region) berdasarkan kriteria fisik yang didasarkan oleh kesamaan dalam topografi, batuan, iklim & vegetasi. Contohnya gunung kapur (karst), iklim dingin dan area vegetasi mangrove.
- Wilayah formal berdasarkan kriteria sosial budaya, seperti wilayah suku Banjar, area industri tekstil dan wilayah penanaman padi / pertanian sawah basah.
b. Wilayah Fungsional / Nodal Region
Wilayah yang ditandai oleh aktivitas yang secara fungsional terhubung antara beberapa pusat aktivitas secara fungsional. Sebagai contoh, wilayah Jabodetabek secara fisik berbeda (heterogen) tetapi secara fungsional saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan hidup di setiap wilayah.
Pengertian Perwilayahan
Perwilayahan / regionalisasi adalah suatu proses pengklasifikasian kawasanatau wilayah berdasarkan kriteria tertentu. Klasifikasi atau klasifikasi area dapat bersifat formal atau fungsional.
Dalam proses/perencanaan pembangunan, pemerintah perlu memahami kondisi maupun keadaan suatu daerah, karena setiap daerah memiliki kondisi yang berbeda.
Penggolongan wilayah/regional secara garis dibagi menjadi:
- Wilayah alamiah/ fisik (Natural Region) – Kenampakan alami, seperti daerah pertanian dan kehutanan.
- Wilayah Ketampakan Tunggal (Single Feature Region) – Berdasarkan pada suatu ketampakan, misalanya. Wilayah berdasarkan iklim, hewan atau malah iklim saja.
- Wilayah Berdasarkan Jenisnya (Generic Region) – Berdasarkan kenampakan jenis atau topik/tema tertentu. Misalnya, di kawasan hutan hujan tropis di mana hanya tanaman tertentu seperti anggrek.
- Wilayah Spesifik atau Khusus (Specific Region) – Ditandai oleh kondisi grafis khas yang ada hubungannya dengan tempat, adat, budaya dan penduduk pada umumnya. Misalnya di Asia Tenggara, Eropa Timur dll.
- Wilayah Analisis Faktor (Factor Analysis Region) – Berdasarkan metode statistik-deskriptif atau dengan metode statistik-analitik. Penentuan wilayah/area berdasarkan analisis faktor terutama ditujukan pada hal-hal produktif, seperti penentuan area untuk ditanami jagung dan kentang.
Manfaat Perwilayahan
- Menyortir dan menyederhanakan informasi tentang keanekaragaman dan gejala atau fenomenayang terjadi di permukaan bumi.
- Meratakan pembangunan di seluruh wilayah/daerah sehingga bisa mengurangi perbedaan dan kesenjangan antar daerah.
- Memudahkan dan memfasilitasi koordinasi berbagai program pembangunan di masing-masing daerah.
- Mengamati perubahan yang terjadi, baik fenomena alam maupun manusia.
ອ່ານຍັງ : Manfaat Lingkungan Hidup
Teori Pusat Pertumbuhan Wilayah
Hubungan konsep wilayah dan perwilayahan dengan perencanaan pembangunan pusat pertumbuhan sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan berbagai wilayah di permukaan bumi, tidak tumbuh bersama secara teratur, tetapi ada bagian, baik sengaja atau tidak, ada yang tumbuh dan berkembang lebih cepat daripada yang lain. Berikut adalah beberapa teori tentang pusat pertumbuhan.
a. Teori Tempat Sentral
Seorang ahli geografi Jerman, Walter Chisstaller (1993) dan ahli ekonomi Jerman, Agust Losch (1945) menjelaskan bahwa lokasi pusat adalah tempat yang memungkinkan segala kegiatan manusia menjadi maksimal, baik dalam kegiatan pelayanan atau yang menjadi konsumen dari barang dan pelayanan yang dihasilkan.
b. Teori Kutub Pertumbuhan
Kutub pertumbuhan adalah strategi pembangunan yang dilakukan melalui atau dengan cara menularkan pembangunan wilayah dari pusat pinggiran (Center Down Development).
Teori tersebut pertama kali di kemukakan pada tahun 1950 oleh Francois Perroux, seorang ekonom yang berasal dari Perancis.
Pada tahun 1972, Bou Deville mempromosikan konsep pertumbuhan seperti yang diusulkan oleh Perroux, yang disebut dengan teori Engine of Economic Growth (Bahasa Indonesia: Mesin Pertumbuhan Ekonomi).
Menurut Taylor, suatu wilayah adalah bagian dari permukaan bumi yang berbeda dan ditandai oleh sifat-sifat lainnya.
Menurut Keputusan Pemerintah No 47 tahun 1997 tentang Perencanaan Tata Ruang Nasional, suatu daerah adalah entitas geografis dengan semua elemen terkait, yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan / atau fungsional.
Dapat disimpulkan bahwa suatu wilayah adalah area pada permukaan bumi yang dibatasi dengan penampilan/kenampakan tertentu yang unik serta membedakan wilayah itu sendiri dari wilayah yang lain. Sebagai contoh, wilayah hutan berbeda dari daerah pertanian, daerah perkotaan berbeda dari daerah pedesaan.
a. Wilayah Formal / Uniform Region
Wilayah yang ditandai oleh tingkat keseragaman atau homogenitas. Misalnya berdasarkan kriteria fisik atau alami serta kriteria sosial budaya.
Wilayah formal (unifrom region) berdasarkan kriteria fisik yang didasarkan oleh kesamaan dalam topografi, batuan, iklim & vegetasi. Contohnya gunung kapur (karst), iklim dingin dan area vegetasi mangrove.
Wilayah formal berdasarkan kriteria sosial budaya, seperti wilayah suku Banjar, area industri tekstil dan wilayah penanaman padi / pertanian sawah basah.
b. Wilayah Fungsional / Nodal Region
Wilayah yang ditandai oleh aktivitas yang secara fungsional terhubung antara beberapa pusat aktivitas secara fungsional. Sebagai contoh, wilayah Jabodetabek secara fisik berbeda (heterogen) tetapi secara fungsional saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan hidup di setiap wilayah.
1. Menyortir dan menyederhanakan informasi tentang keanekaragaman dan gejala atau fenomenayang terjadi di permukaan bumi.
2. Meratakan pembangunan di seluruh wilayah/daerah sehingga bisa mengurangi perbedaan dan kesenjangan antar daerah.
3. Memudahkan dan memfasilitasi koordinasi berbagai program pembangunan di masing-masing daerah.
4. Mengamati perubahan yang terjadi, baik fenomena alam maupun manusia.
Demikianlah penjelasan kami mengenai Materi Makalah Konsep Wilayah dan Perwilayahan. Baca juga Persebaran Fauna di Dunia. Semoga bermanfaat.
The post Konsep Wilayah dan Perwilayahan appeared first on YukSinau.co.id.