Perbedaan Struktur DNA dan RNA
Apa perbedaan DNA dan RNA? Apa perbedaan struktur DNA dan RNA? Apa fungsi DNA dan Rna? DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) dan RNA (ribonucleic acid; ribose nucleic acid) adalah polimer nukleotida yang dihubungkan oleh rantai dengan melalui ikatan fosfodiester. Penjelasan lengkapnya simaklah pembasahan kami mengenai Perbedaan Struktur DNA dan RNA Lengkap di bawah ini.
目次
Perbedaan Struktur DNA dan RNA
DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) dan RNA (ribonucleic acid; ribose nucleic acid) adalah polimer nukleotida yang dihubungkan oleh rantai dengan melalui ikatan fosfodiester.
Dalam sistem biologis, DNA dan RNA berperan sebagai molekul pembawa informasi atau sebagai katalis dalam beberapa molekul RNA. Ulasan singkat ini akan fokus pada berbagai aspek perbedaan struktur DNA dan RNA. Untuk perincian lebih lengkapnya silakan lihat materi di bawah!
Struktur DNA
Gen terdiri dari asam nukleat yang disebut asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid). Selain berbagai jenis virus, molekul berperan sebagai pembawa informasi genetik pada semua organisme (Genetika, 2007: 53).
Asam ini adalah polimer yang terdiri dari molekul deoksiribonukleotida yang saling terikat untuk membentuk rantai polinukleotida yang panjang.
Molekul DNA yang panjang ini dibentuk oleh ikatan antara C-nomor 3 dan C-nomor 5 pada molekul deoksiribosa melalui kelompok fosfat (Biokimia Dasar, 2006: 135).
DNA adalah polimer. Rekombinasi DNA adalah proses alami di mana elemen materi genetik (pecahan polimer DNA) digabungkan untuk membentuk molekul DNA lain. DNA produk disebut sebagai DNA rekombinan. (Fessenden, 1982)
Secara kimia, DNA mengandung sifat-sifat sebagai berikut:
- Memiliki gugus gula deoksiribosa.
- Basa nitrogennya guanin (G), sitosin (C), timin (T) dan adenin (A).
- Memiliki rantai heliks ganda anti paralel
- Kandungan basa nitrogen antara kedua rantai sama banyak dan berpasangan spesifik satu dengan lain. Guanin selalu berpasangan dengan sitosin (G±C), dan adenidan adenin berpasangan dengan timin (A – T), sehingga jumlah guanin selalu sama dengan jumlah sitosin. Demikian pula adenin dan timin.
Struktur RNA
Asam ribonukleat (ribonucleic acid, RNA), adalah salah 1 dari 3 makromolekul utama (selain DNA & protein), yang memiliki peran penting dalam semua bentuk kehidupan (Key, 1976: 463).
Asam ribonukleat berperan membawa bahan genetik dan memainkan peran penting dalam ekspresi genetik.
Dalam dogma sentral genetika genetik molekuler, RNA memediasi antara informasi yang ditransmisikan/dibawa oleh DNA dan ekspresi fenotipik yang diwujudkan sebagai protein (Key, 1976: 463).
RNA terdiri dari rantai polybonucleotide, yang basanya biasanya adalah guanine, adenine, urasil, dan sitosin. RNA ditemukan di nukleus dan di sitoplasma sel. Lebih banyak variasi dalam bentuk RNA daripada DNA.
RNA memiliki berat molekul 25.000 hingga beberapa juta. Sebagian besar RNA mengandung rantai polinukleotida tunggal, tetapi rantai ini dapat dilipat untuk membentuk daerah heliks ganda yang mengandung pasangan basa A: U & G.
Ada tiga jenis utama RNA, yaitu transfer RNA (tRNA), messenger RNA (mRNA), dan ribosomal RNA (rRNA) .
RNA berperan dalam pengungkapan informasi genetik. tRNA (Mr25.000) berperan sebagai adapter dalam sintesis rantai polipeptida. tRNA mencakup 10-20 persen dari total RNA dalam sel.
Setidaknya ada satu jenis tRNA untuk setiap jenis asam amino. tRNA memiliki kandungan nukleosida yang relatif tinggi. Nukleosida ini bisa dikatakan memiliki struktur yang unik, misalnya adenine, cytosine, guanine dan urasil / terasetilasi (Ngili, 2013: 307-308).
Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA adalah polimer yang terdiri dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki gugus fosfat, gugus pentosa dan gugus basa nitrogen (basa N).
Polimer terdiri dari ikatan Berselang antara gugus fosfat dari satu nukleotida dan kelompok pentosa dari nukleotida lainnya.
Asam ribonukleat adalah polimer yang terdiri dari molekul ribonukleotida. Asam ribonukleat dibentuk oleh ikatan antara atom C nomor 3 dan atom C 5 pada molekul ribose melalui gugus fosfat (Poedjiati, 2006: 138).
DNA membawa kode genetika, namun sebenarnya RNA-lah yang “menerjemahkan” kode tersebut menjadi sintesis protein.
Struktur RNA mirip dengan struktur DNA. serangkaian unit gula (dalam hal ini ribosa) dihubungkan bersama oleh ikatan fosfat.
Setiap gula terikat pada basa. Basa utama dalam RNA adalah adenina, guanina, sitosina, dan urasil (bukan timina).
Uracil membentuk ikatan hidrogen yang disukai (yang sesuai dengan ikatan hidrogen dalam timina) dan selalu dipasangkan dengan adenina dalam sintesis RNA.
Messenger RNA (mRNA) disintesis di bawah “instruksi” DNA. Molekul mRNA lebih kecil dari molekul DNA.
Dalam sintesis molekul mRNA, hanya sebagian spiral DNA yang terurai, kemudian ribonukleotida yang komplementer disejajarkan dan kemudian dipolimerisasi.
Setelah polimerisasi, molekul mRNa dengan molekul DNA tidak membentuk Sprila dengan molekul DNA. Sebaliknya, ia meninggalkan nukleus/inti sel untuk mendukung biosintesis protein. (Fessenden, 1982)
Perbedaan DNA dan RNA
Meskipun ada banyak kesamaan dengan DNA, RNA memiliki perbedaan dengan DNA. Apa perbedaan DNA dengan RNA?
- DNA ada di dalam inti sel dan RNA di dalam inti sel, ribosom, sitoplasma.
- Bagian pentose dari RNA adalah ribose, sedangkan bagian pentosa dari DNA adalah deoksiribosa.
- Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda, sedangkan bentuk molekul RNA tidak heliks ganda
- Jumlah guanina dalam molekul RNA tidak harus identik dengan sitosin, sehingga jumlah adenin tidak harus identik dengan urasil
- RNA mengandung basa purin, guanine, adenine, dan sitosin seperti DNA tetapi tidak ada timina. Sebaliknya, RNA mengandung urasil. Jadi, RNA basa pirimidin berbeda dengan basa pirimidin DNA.
Perbedaan Struktur DNA dan RNA
- RNA berbeda secara struktural dari DNA yang terdiri dari ribosa sebagai gula pentosa & urasil sebagai kelompok pirimidin. Ribonucleic acid bukan heliks ganda, tetapi Deoxyribo Nucleic Acid membentuk struktur heliks yang sama, dengan pasangan basa. Seperti dalam DNA, basa di wilayah heliks ini terikat hidrogen dengan RNA.
- RNA hadir sebagai heliks tunggal di sebagian besar wilayah. Gula pentosa dalam RNA adalah ribosa dan DNA adalah deoksiribosa. Deoksiribosa tidak memiliki atom oksigen pada 5 “karbon dari gula ribosa.
- Dalam RNA, timin digantikan oleh urasil, yang berikatan dengan adenin dan membentuk struktur heliks.
- Secara struktural, DNA adalah molekul yang lebih kompak dengan ketinggian tertentu, lebar, dan dimensi alur yang besar & kecil.
Perbedaan Fungsi DNA dan RNA
Berdasarkan fungsinya, DNA berperan sebagai bahan genetik yang diturunkan ke generasi. RNA bertindak sebagai mekanisme untuk membawa/mengangkut informasi yang dilalui tubuh dalam memproduksi protein yang memiliki fungsi secara penuh.
Berdasarkan fungsinya, DNA berperan sebagai bahan genetik yang diturunkan ke generasi. RNA bertindak sebagai mekanisme untuk membawa/mengangkut informasi yang dilalui tubuh dalam memproduksi protein yang memiliki fungsi secara penuh.
DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) dan RNA (ribonucleic acid; ribose nucleic acid) adalah polimer nukleotida yang dihubungkan oleh rantai dengan melalui ikatan fosfodiester.
Dalam sistem biologis, DNA dan RNA berperan sebagai molekul pembawa informasi atau sebagai katalis dalam beberapa molekul RNA.
Gen terdiri dari asam nukleat yang disebut asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid). Selain berbagai jenis virus, molekul berperan sebagai pembawa informasi genetik pada semua organisme (Genetika, 2007: 53).
Asam ini adalah polimer yang terdiri dari molekul deoksiribonukleotida yang saling terikat untuk membentuk rantai polinukleotida yang panjang.
Molekul DNA yang panjang ini dibentuk oleh ikatan antara C-nomor 3 dan C-nomor 5 pada molekul deoksiribosa melalui kelompok fosfat (Biokimia Dasar, 2006: 135).
DNA adalah polimer. Rekombinasi DNA adalah proses alami di mana elemen materi genetik (pecahan polimer DNA) digabungkan untuk membentuk molekul DNA lain. DNA produk disebut sebagai DNA rekombinan. (Fessenden, 1982)
Secara kimia, DNA mengandung sifat-sifat sebagai berikut:
Memiliki gugus gula deoksiribosa.
Basa nitrogennya guanin (G), sitosin (C), timin (T) dan adenin (A).
Memiliki rantai heliks ganda anti paralel
Kandungan basa nitrogen antara kedua rantai sama banyak dan berpasangan spesifik satu dengan lain. Guanin selalu berpasangan dengan sitosin (G±C), dan adenidan adenin berpasangan dengan timin (A – T), sehingga jumlah guanin selalu sama dengan jumlah sitosin. Demikian pula adenin dan timin.
Demikianlah pembahasan kami mengenai Materi Makalah Perbedaan Struktur DNA dan RNA. Baca juga Fungsi Sentrosom. Semoga bermanfaat.
The post Perbedaan Struktur DNA dan RNA appeared first on YukSinau.co.id.