Distribuzione degli antichi esseri umani in Indonesia
Distribuzione degli antichi esseri umani in Indonesia – Di kesempatan kali ini Yuksinau.co.id akan membahas mengenai Materi Persebaran Manusia Purba di Indonesia dan Penjelasannya secara singkat. Untuk itu langsung saja simak penjelasannya berikut ini.
Sommario
Distribuzione degli antichi esseri umani in Indonesia
Di Indonesia, penelitian manusia purba pertama kali dilakukan oleh seorang dokter yang berasal dari Belanda bernama Eugene Dubois.
Penelitian tersebut dilakukan dengan tujuan agar mengetahui jenis-jenis manusia purba yang terdapat di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya penemuan – penemuan fosil di daerah Pacitan, Solo, Ngandong, Mojokerto, Sangiran, dan daerah lainnya.
Setelah melakukan berbagai penelitian mengenai manusia purba yang ada di beberapa daerah di Indonesia, kemudian para ahli melakukan pembagian manusia purba di Indonesia, antara lain:.
- Meganthropus (Manusia besar),
- Pithecanthropus (Manusia kera yang berjalan tegak)
- Homo (Manusia yang berpikir).
Berikut penjelasan beberapa jenis persebaran manusia purba di Indonesia, yang berhasil di temukan oleh para ahli ;
1. Meganthropus Palaeojavanicus
Jenis manusia purba Meganthropus Palaeojavanicus ditemukan sekitar tahun 1936 di kawasan Sangiran. Jenis manusia ini diperkirakan hidup sekitar 1 sampai 2 juta tahun yang lalu.
Fosil manusia Meganthropus ini ialah manusia yang memiliki tubuh tinggi yang ditemukan oleh arkeolog asal Belanda bernama Van Koenigswald.
Ciri-ciri dari Meganthropus Palaeojavanicus ini yaitu memiliki bentuk tubuh yang tegap, tulang pipi yang tebal, otot rahang kuat, tulang kening yang menonjol, tidak memiliki dagu dan memiliki bentuk kepala dengan tonjolan di belakang yang tajam.
2. Pithecanthropus Erectus
Manusia purba selanjutnya adalah Pithecanthropus Erectus yang oleh para ahli diperkirakan hidup di Indonesia pada 1 Fino a 2 juta tahun yang lalu.
Fosil Pithecanthropus Erectus pertamanya ialah fosil bagian geraham yang berhasil ditemukan oleh Eugene Dubois (1890), di daerah Lembah Bengawan Solo, daerah Trinil.
Ciri-ciri Pithecanthropus Erectus ini ialah memiliki tengkuk dan geraham (gigi) yang kuat, tubuhnya tidak terlalu tegap, hidungnya tebal, dahinya lebih menonjol dan juga lebar, tingginya rata-rata 165 cm hingga 180 cm. Memiliki otak sekitar 750 cc – 1350 cc.
3. Pithecanthropus Soloensis
Fosil Pithecanthropus Soloensis berhasil ini ditemukan di daerah Ngandong, Solo. Nama manusia purba (Pithecanthropus Soloensis) di ambil dari nama asal penemuannya yaitu Solo.
Ciri-ciri Pithecanthropus Soloensis ini memiliki tulang belakang yang menonjol, rahang bawah yang kuat, hidung lebar serta memiliki tulang pipi yang kuat dan menonjol.
Pithecanthropus Soloeinsis memiliki tinggi sekitar 165 – 180 cm. Manusia yang satu ini merupakan pemakan tumbuhan dan kerap juga berburu hewan.
Fosilnya berhasil ditemukan sekitar tahun 1931 – 1933 oleh Van Koenigswald dan rekannya, Openorth.
4. Pithecanthropus Mojokertensis
Bukan hanya di Solo, di daerah Mojokerto juga ada ditemukan fosil manusia purba. Van Koenigswald yang telah berhasil menemukan Pithecanthropus Soloensis, kembali menemukan fosil pada tahun 1939 di Mojokerto, Jawa Timur.
Van Koenigswald pertama kali menemukan fosil manusia purba yang diperkirakan berusia 6 tahun. Kemudian pada tahun 1936, Widenreich menemukan kembali menemukan fosil di kota yang sama.
Ciri-ciri Pithecanthropus Mojokertensis ini yaitu memiliki tulang tengkorak yang tebal, memiliki tinggi badan sekitar 165 – 180 cm, tidak memiliki dagu dan memiliki badan yang tegap. Saat penemuan, fosil Pithecanthropus Mojokertensis hancur saat sedang melakukan proses penggalian.
5. Homo Floresiensis
Disebut ‘homo’ karena manusia purba ini memiliki kebiasaan yang hampir sama dengan manusia modern, seperti sekarang. Mereka sudah mengerti berbagai akivitas dan disebut juga sebagai mahkluk ekonomi.
Homo Floresiensis berhasil ditemukan di Pulau Flores Nusa Tengara, manusia purba yang satu ini diperkirakan hidup 12 ribu tahun yang lalu.
Manusia purba ini sudah mampu hidup berdampingan dengan jenis-jenis manusia purba yang lainnya.
Ciri-ciri Homo Floresiensis ini memiliki tinggi badan yang hanya 1 metro, bentuk dahinya sempit dan tidak menonjol, tulang rahang nya menonjol, volume otak kira-kira 380 cc dan memiliki tengkorak kepala yang kecil.
6. Homo Wajakensis
Manusia purba Homo Wajakensis ini hidup di zaman yang lebih modern dari yang sebelumnya. Pendapat ini dibuktikan dengan adanya penemuan alat-alat / peralatan yang bersamaan dengan fosil ini.
Fosil Homo Wajakensis ditemukan di daerah Campur Darat Tulungagung Jawa Timur, oleh Eugene Dubois.
Ciri-ciri Homo Wajakensis ini memiliki bentuk wajah serta hidung yang datar dan lebar, tulang pipi menonjol ke samping, letak hidung dengan mulut sedikit jauh, tinggi badannya 130 – 210 cm serta mampu berjalan tegap.
Leggi anche : Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
7. Homo Soloensis
Selain Pitecanthropus, di Solo juga telah ditemukan fosil Homo Soloensis. Masuk dalam kategori ‘homo’ karena manusia purba yang satu ini tergolong lebih cerdas.
Koenigswald dan Weidenrich menemukannya pada tahun 1931. Mereka diperkirakan hidup sekitar 300.000 Fino a 900.000 tahun yang lalu.
Ciri-ciri Homo Soloensis ini memiliki volume otak 1000cc hingga 1300 cc, memiliki tinggi badan mencapai 130 – 210 cm, fostur tubuhnya tegap serta memiliki struktur tulang wajah yang tidak sama dengan manusia kera.
8. Homo Sapiens
Untuk jenis manusia purba yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita. Jenis manusia purba ini merupakan jenis manusia purba yang usianya paling muda yang ditemukan serta mendekati seperti manusia modern saat ini.
Homo Soloensis merupakan manusia purba yang telah mengenal kehidupan sosial dan sudah mampu berpikir cerdas.
Bentuknya pun mirip dengan manusia seperti bentuk tengkuk yang kecil, tulang wajah tidak menonjol, memiliki tulang rahang dan dagu yang tidak terlalu kuat serta memiliki volume otak antara 1000 Fino a 1200 cc.
Leggi anche : Distribuzione della popolazione in Indonesia
F.A.Q
Manusia purba sering disebut manusia prasejarah atau dengan katalain ialah manusia yang hidup sebelum tulisan ditemukan.
Manusia purba di Indonesia dibagi menjadi tiga jenis, questo è :
1. Meganthropus (Manusia besar),
2. Pithecanthropus (Manusia kera yang berjalan tegak)
3. Homo (Manusia yang berpikir).
1. Homo Gautengensis
2. Homo Ergaster
3. Homo Habilis
4. Homo Rudolfensis
5. Homo Cepranensis
6. Homo Antecessor
7. Homo Rhodensiensis
8. Homo Heidelbergensis
9. Homo Neanderthalensis
10. Homo Sapiens Idaltu
11. Red Deer Cave People
12. Denisova Hominin
Demikianlah pembahasan kami mengenai Materi Makalah Rangkuman Distribuzione degli antichi esseri umani in Indonesia dan Penjelasannya secara Singkat. Leggi anche tu Peta Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia. Semoga bermanfaat.
The post Persebaran Manusia Purba di Indonesia appeared first on YukSinau.co.id.