Peta Dunia
Peta Dunia – Sejarah mencatat bahwa kegiatan pelayaranlah yang awalnya menghubungkan antar bangsa dari berbagai benua yang ada di seluruh belahan dunia. Mengenai Peta Dunia HD Lengkap Negara ukuran Besar simaklah penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Inhaltsverzeichnis
Peta Dunia
Sejarah mencatat bahwa kegiatan pelayaranlah yang awalnya menghubungkan antar bangsa di berbagai benua di seluruh belahan dunia berbeda jauh jika bicara sejarah peta Indonesia.
Yang mana dari adanya kegiatan ini, perlahan perlahan dapat diketahui bentuk bumi sebenarnya serta lokasi yang tepat dari sebuah wilayah maupun tempat, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar peta berikut :
1. Peta Dunia
2. Peta Dunia Lengkap
3. Peta Benua Dunia
4. Peta Dunia Hitam Putih
5. Peta Dunia Berwarna
Peta Dunia Kuno
Tidak hanya di zaman yang modern ini, di zaman peradaban kuno, ternyata manusia telah mengenal peta.
Dimana manusia yang hidup di zaman itu telah memiliki imajinasi bagaimana bentuk daratan, lautan, dan pegunungan serta apa-apa yang ada di bumi ini yang ditumpahkan oleh mereka dalam gambar peta kuno.
Seorang peneliti sekaligus seorang penulis yang berkebangsaan Inggris telah menghabiskan waktu selama dua tahun hanya untuk mengumpulkan peta dunia kuno & antik.
Dalam bukunya yang berjudul The Golden Atlas : The Greatest Explorations, Quests and Discoveries on Maps (Penjelajahan, Pencarian, dan Penemuan Terbesar di Peta) ia menggambarkan peta dunia yang saat ini sangat jarang sekali diketahui oleh orang.
Untuk lebih jelasnya mengenai bentuk dari peta peta tersebut, akan kami sajikan dalam gambar berikut ini :
Peta Tahun 1375
Peta Tahun 1550
Peta Tahun 1580
Peta Tahun 1783
Peta Fra Mauro
Lesen Sie auch : Peta Indonesia
Daftar Peta Negara di dunia
Lebih jauh mengenal negara apa saja yang masuk dalam daftar peta, lalu negara apa saja yang telah terdaftar di dalam peta? Berikut beberapa negara tersebut :
Daftar Negara 1 :
Afghanistan | Guyana Prancis | Oman |
Afrika | Haiti | Pakistan |
Afrika Selatan | Honduras | Panama |
Albania | Hong Kong | Pantai Gading |
Aljazair | Hongaria | Papua Nugini |
Amerika Selatan | India | Paraguay |
Amerika Serikat | Indonesien | Peru |
Amerika Tengah | Inggris | Polandia |
Amerika Utara | Irak | Portugal |
Angola | Iran | Französisch |
Antartika | Irlandia | Puerto Rico |
Arab Saudi | Islandia | Qatar |
Argentina | Israel | Republik Afrika Tengah |
Arktik | Italia | Republik Ceko |
Armenia | Jamaika | Republik Demokratik Kongo |
Asia | Jepang | Republik Dominika |
Australia | Jerman | Republik Kongo |
Austria | Kaledonia Baru | Rumania |
Azerbaijan | Kamboja | Rusia |
Daftar Negara 2 :
Bahrain | Kamerun | Rwanda |
Bangladesh | Kanada | Sahara Barat |
Belanda | Karibia | Sao Tome dan Principe |
Belarus | Kazakhstan | Selandia Baru |
Belgia | Kenya | Senegal |
Belize | Kepulauan Komoro | Serbia |
Benin | Kepulauan Leeward | Sierra Leone |
Bermuda | Kepulauan Solomon | Singapura |
Bhutan | Kepulauan Windward | Siprus |
Bolivia | Kolombia | Slovakia |
Bosnia dan Herzegovina | Korea Selatan | Slovenia |
Botswana | Korea Utara | Somalia |
Brazil | Kosta Rika | Spanyol |
Brunei | Kroasia | Sri Lanka |
Bulgaria | Kuba | Sudan |
Burkina Faso | Kuwait | Sudan Selatan |
Burma (Myanmar) | Kyrgyzstan | Suriah |
Burundi | Laos | Suriname |
Daftar Negara 3 :
Chad | Latvia | Swaziland |
Chili | Lebanon | Swedia |
China | Lesotho | Swiss |
Daftar Negara 4 :
Denmark | Liberia | Taiwan |
Djibouti | Libya | Tajikistan |
Ekuador | Lithuania | Tanzania |
El Salvador | Madagaskar | Thailand |
Eritrea | Makedonia | Timor Leste |
Eropa | Malawi | Togo |
Estonia | Malaysia | Tunisia |
Ethiopia | Mali | Turki |
Fiji | Maroko | Turkmenistan |
Filipina | Mauritania | Uganda |
Finlandia | Meksiko | Ukraina |
Daftar Negara 5 :
Gabon | Mesir | Uni Emirat Arab |
Gambia | Moldova | Uruguay |
Georgia | Mongolia | Uzbekistan |
Ghana | Montenegro | Venezuela |
Gibraltar | Mozambik | Vietnam |
Greenland | Myanmar (Burma) | Yaman |
Grenada | Namibia | Yordania |
Guatemala | Nepal | Yunani |
Guinea | Niger | Zambia |
Guinea Khatulistiwa | Nigeria | Zimbabwe |
Guinea-Bissau | Nikaragua | |
Guyana | Norwegia |
Sejarah Pembuatan Peta Dunia
Berdasarkan dari perkembangan dalam pembuatan peta dunia bisa dikategorikan dalam 4 fase atau 4 periode.
Yang mana hal ini terjadi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan pemahaman tentang bentuk bumi, seiring dengan adanya kegiatan pelayaran yang dilakukan oleh manusia. Adapun 4 periode tersebut akan kami jelaskan berikut ini :
1. Periode Awal
- Peta dunia pertama kali diciptakan oleh bangsa Babilonia di 2300 sebelum Masehi. Dimana pada masa itu, peta dibuat dengan menggunakan tablet dari yang menggunakan bahan tanah liat.
- Ketika peradaban Yunani, ilmu pengetahuan mulai berkembang pesat, termasuk di dalamnya ilmu kartografi.
Kemudian keluarlah konsep atau teori bumi bulat yang dicetuskan oleh Aristoteles yang kemudian mendapatkan pengakuan dari para filsuf & ahli bumi pada saat itu. - Tahun 165 – 85 sebelum Masehi, pada periode ini ilmu kartografi sampai kepada puncak kejayaan di Yunani dan Roma, yang mana hal ini terjadi berkat kartograf bernama Ptolemaeus.
2. Periode Pertengahan
- Meningkat pada abad pertengahan yang mana pada saat itu agama berkuasa, bahkan penggambaran peta dunia pun harus mengikuti cara pandang yang harus berdasarkan agama. Di Jerussalem peta dunia yang terkenal yaitu bentuk T-O, gambar bulat (O) dan di dalamnya dibagi menjadi 3 bagian (T), sisi atas menunjukkan Asia dan 2 sisi bawah adalah Eropa & Afrika.
- Pada abad ke-12 bangsa Viking mulai melakukan penjelajahan ke utara Atlantik kemudian mereka meyakini bentuk bumi yang sesuai dengan keadaan atau yang sebenarnya.
- Peta dengan gambar tangan banyak ciptakan oleh bangsa di Arab dan juga oleh bangsa Mediterania.
3. Periode Kejayaan
- Pada abad 15, mulailah ditemukan alat pencetak peta yang terbuat dari bahan kayu. Kemudian pada abad ke-16, alat pencetak yang awalnya dari bahan kayu kemudian terbuat dari tembaga dikembangkan dan menjadi dasar pembuatan peta hingga dikembangkannya ilmu mengenai teknik fotografis.
- Pada abad ke-16, seorang ahli yang bernama Gerardus Marcator mulai mengembangkan atau meningkatkan proyeksi silindris yang berfungsi untuk menggambarkan peta, yang sekarang dikenal sebagai globe.
4. Periode Modern
- Hingga sampailah ke periode modern, yakni sejak abad 17, teknologi yang bisa digunakan untuk ilmu kartografi terus dikembangkan.
- Proses atau tahap-tahap pembuatan peta modern dilakukan dengan menggabungkan pengindraan satelit, foto udara, dan hasil pengecekan yang dilakukan secara langsung di lapangan, kemudian ketiga-tiga di gabungkan.
Garis Bujur dan Garis Lintang
Dalam peta kita tentunya tidak dengan adanya garis bujur dan garis lintang. Garis-garis ini merupakan garis khayal yang membagi bumi secara tegak lurus antara utara, selatan, timur dan barat.
Konsep ini dicetuskan oleh seorang pakar yang bernama Erathostenes pada abad ke-3 sebelum masehi dan kemudian diaplikasikan oleh Hipparchus pada abad ke-2 sebelum masehi.
Kemudian pada abad ke-11, Al-Biruni mengemukakan teori dan konsepnya bahwa bumi berputar pada porosnya dan inilah yang mendasari ilmu modern mengenai hal hubungan dari perhitungan waktu dengan garis bujur.
Jika masih kurang jelas, berikut ini penjelasan lengkapnya mengenai garis bujur & garis lintang , nämlich wie folgt :
1. Garis Bujur
Garis bujur merupakan garis khayal yang membagi bumi dari utara ke arah selatan, atau dikenal juga sebagai garis meridian. Garis inilah yang digunakan sebagai penentu waktu dan penanggalan.
Adapun garis bujur 0 derajat berada di Greenwich, Inggris yang menjadi patokan awal perhitungan waktu internasional Greenwich Mean Time (GMT).
Garis bujur terbagi menjadi 2 yakni garis bujur timur dan barat sesuai dengan posisinya terhadap Greenwich. Masing-masing bujur timur dan barat saling membentang antara 0 wie du willst 180 derajat.
2. Garis Lintang
Garis lintang yakni garis yang membentang dari timur dan barat. Garis ini berfungsi untuk membagi bumi (secara khayal) menjadi utara & selatan.
Garis lintang 0 derajat disebut juga dengan garis ekuator atau garis lini, jika di Indonesia agris ini dikenal sebagai garis khatulistiwa.
Lintang utara merupakan garis lintang yang berada di sisi ekuator dan lintang selatan yang berada di sisi selatan.
Beberapa garis lintang istimewa di antaranya yakni adalah 0 derajat, 23½ derajat, 66½ derajat, & 90 derajat.
0 derajat merupakan garis ekuator, 23½ derajat dikenal sebagai garis balik yang menjadi garis pembatas peredaran semu matahari, 66½ derajat disebut garis lingkar kutub dan 90 derajat adalah titik kutub.
Garis lintang ini juga sebagai patokan yang berguna untuk menandai perbedaan iklim di bumi. 0 – 23½° adalah iklim tropis, 23½ – 66½° merupakan iklim sub tropis, serta 66½ – 90 derajat beriklim kutub.
Daerah beriklim tropis merupakan wilayah yang memiliki 2 musim yaitu musim penghujan dan musim panas. Sedangkan Iklim sub tropis memiliki 4 musim, yaitu musim panas, gugur, dingin, dan musim semi.
Sedangkan pada Iklim kutub hanya ada musim dingin dengan satu siang dan satu malam ini selalu terjadi selama setahun penuh yang mana dalam pergantian siang dan malam terjadi setiap 6 bulan.
Perkembangan ilmu kartografi serta pembuatan peta dunia menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat, karena berkat jasa para pemikir selama ribuan tahun, kita saat ini bisa menikmatinya.
Außerdem, manusia yang hidup di zaman modern sangat terikat waktu. Maka, adanya sistem penanggalan & pembagian waktu yang telah dicetuskan pada kartografi di zaman itu.
Berdasarkan dari perkembangan dalam pembuatan peta dunia bisa dikategorikan dalam 4 fase yakni periode Awal, Periode Pertengahan, Periode Kjayaan, dan Periode Modern.
Demikianlah penjelasan kami Materi Peta Dunia lengkap peta negara ukuran besar. Jangan lupa untuk selalu berkunjung ke website kami agar banyak pengetahuan yang bisa kalian dapatkan. Lesen Sie auch : Peta Lampung. Danke.
The post Peta Dunia appeared first on YukSinau.co.id.